Rukun Agawe Santoso

Rahayu, Sejak dibangku Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) dahulu, sering kita diajarkan peribahasa “Rukun Agawe Santoso”. Semoga sekarang pun masih demikian yaitu dipahami,diperkenalkan dan bahkan ditekankan kepada anak-anak kita.

“Aku” manusia memiliki kebenaran kodrati bahwa dia hidup, menjadi bagian dari komunitas Sosialnya.
Tidak ada manusia yang kita maknai dirinya “sendirian”, dalam artian manusia adalah makhluk sosial.

Dengan contoh yang sederhana namun dalam akan makna, “Rukun Agawe Santoso” menjelaskan manusia selalu hidup bersama wahananya yaitu bawana atau alamnya. Tiada pisah yang hidup bersama alamnya para malaikat dan mengupaya saling melayani untuk mengenal Tuhannya.

Dalam tembang Tombo Ati karya Sunan Bonang terdapat satu syair “Berkumpullah dengan orang Soleh”. Dan hal ini tidak boleh dilupakan dalam kita bersosialisasi.Sehingga kenal kiri dan kanan.
Didalam proses perjalannya “Sepi ing pamrih Rame ing Gawe, memayu hayuning bawana”.
Dalam filosofi yang diajarkan Sunan Kalijaga yang berarti Giat bekerja,membantu dengan tanpa pamrih,memelihara alam semesta.

Wujud dari semangat hidup rukun sebagai inti dari filosofi “Rukun Agawe Sentosa” dan upaya untuk mewujudkan dua nilai etika baik etika penghargaan dan etika keterbukaan ialah gotong royong, gugur gunung, dan saiyeg saeka kapti.

Tembang Dolanan “Gugur Gunung”
Ciptaan Ki Narto Sabdo

yo kanca ayo kanca ngayahi karyane praja
(Marilah kawan mengerjakan tugas negara)
Kene-kene-kene-kene gugur gunung tandang gawe
(Kemarilah bahu-membahu untuk bekerja)
Sayuk-sayuk rukun bebarengan ro kancane
(Menyatu, rukun bersama-sama dengan kawan)
Lila lan legawa kanggo mulyaning negara
(Bekerja dengan ikhlas untuk kejayaan negara)
Siji loro telu papat maju papat-papat
(Satu dua tiga empat – maju empat-empat)
Diulang-ulungake mesthi enggal rampunge
(Dilakukan secara estafet agar pekerjaan segera selesai)
Holobis kontul baris holobis kontul baris (gotong royong)

Yuk, Saatnya merukun, saatnya menyatu, saatnya bangkit kesadaran mempranatakan kembali kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terima kasih – Matur nuwun. Rahayu

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*