
“Tuhan tidak pernah menyuruh hamba Nya melainkan untuk bercinta, maka bercintalah. Aku bercinta, maka Aku ada” (Pustaka Harjuna)
Rahayu. Tiada sesuatu, apapun, siapapun melainkan terbit ditengah kesatuan, kerukunan, gotong royong, saling mewujudkan manfaat bersama – itulah Azas Kesatuan atau Azas Cinta yang telah Tuhan tetapkan bagi pijak alam semesta beserta penghuni nya
Maka barangsiapa yang tiada berkehidupan ditengah azas kesatuan, dalam cita-cita, dalam pemikiran, dalam sikap, dalam perbuatan ditengah alam serta manusia, maka dia adalah manusia yang terlepas dari kodrat kemanusiaan nya serta berubah menjadi manusia rasa Tuhan
Manusia rasa Tuhan yang tiada menerima perbedaan, menutup toleransi, mengingin semua memodel kepada hanya diri nya, hanya diri nya lah yang harus menjadi model dalam cita-cita, pemikiran, sikap, perbuatan, model kebenaran, kebaikan, serta telah menjadi manusia suci. Manusia yang merasa diri nya suci, telah memusyrikan Tuhan Sang Maha Suci. Selama nya Tuhan tiada menerima persekutuan dalam Maha Benar Nya, Maha Suci Nya, Maha Kuasa Nya
Semua manusia hingga saat ini masih memusyrikan Tuhan, lebih mementingkan serta memuja kepentingan nya, diri nya, keluarga nya, harta, usaha, jabatan ketimbang Tuhan itu sendiri
Tiada manusia takut Tuhan kecuali ditengah kemunafikan nya, ucapan nya, perilakunya yang dipamerkan saat ditengah masyarakat. Manusia tetap takut kehilangan pekerjaan nya, kehilangan pencaharian nya, kehilangan kesehatan nya, kehilangan kepentingan nya. Mereka merasa bisa menipu Tuhan, padahal Tuhan tau, siapa yang benar-benar takut kepada nya
Bukan saatnya lagi bangsa ini masih meributkan yang sama-sama tiada pernah dikenal, yaitu Tuhan. Bahkan jika Tuhan muncul dihadapan nya, mustahil ia tau serta kenal bahwa itu adalah Tuhan. Mari sama-sama menyatu, merukun, gotong royong, saling memberikan manfaat nyata-nyata manfaat ditengah Karya Agung Tuhan ialah alam serta tanah air Indonesia. Tuhan tau, siapa yang hanya berceloteh ditengah dusta kepada Karya Nya, dan Tuhan tau siapa yang peduli kepada Karya Agung Nya ialah alam, tanah air, serta penghuni nya
Saatnya merukun, saatnya menyatu, saatnya bangkit kesadaran mempranatakan kembali kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia, saatnya menjauh dari dagelan, dagelan agama-agama dagelan, dagelan Pancasila-Pancasila dagelan
Gratis, buku Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika
Dengan penuh kerendahan hati, saya Teguh Handoko Susilo, memperkenalkan sistim filsafat kesatuan, Filsafat Bhinneka Tunggal Ika, sebuah sistem filsafat yang tiada pernah tertulis dalam pemikiran filsafat sejak 2,500 tahun lalu. Filsafat Bhinneka Tunggal Ika yang ialah ruh Pancasila itu sendiri, yang tanpa ruh tersebut Pancasila tetap rapuh tiada mampu tegak berpijak, sebagaimana yang terjadi selama ini. Silahkan download ebook full version gratis nya pada link dibawah ini. Versi cetak nya sebanyak 2,000 eksemplar telah habis dibagikan gratis demi syiar kerukunan kita bersama. Untuk channel Youtube ber bahasa Inggris, silahkan kunjungi channel Pustaka Harjuna Academy. Matursembah nuwun, rahayu